Program Percepatan Biodiesel Angin Segar Bagi APROBI
2 min read
Master Parulian Tuamnggor, Ketua Umum APROBI.
Rencana pemerintah yang ingin memperluas penggunaan biodiesel di dalam negeri membuat industry kelapa sawit memproleh angin segar. Menurut Ketua Umum Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia (Aprobi) Master Parulian Tumanggor, saat ini kapasitas terpasang pabrik biodiesel yang ada di Indonesia mencapai 14 juta kiloliter (kl). Jika kemudian mandatori B20 diperluas, ke non-Public Service Obligation (PSO), maka dari total kapasitas terpasang, yang terpakai baru 6 juta kl.
Andai program B30 terealisasi, menurut perhitungan Aprobi, dari kapasitas terpasang yang akan terpakai hanya sebesar 9 juta kl. “Dari sisi kapasitas produksi yang sudah ada sekarang, sebetulnya sudah cukup, ke depan adalah bersaing efisiensi dan terintegrasi,” ujarnya.
Menurutnya, perusahaan-perusahaan besar produk kelapa sawit seperti Triputra Grup bisa saja membangun industri biodiesel. Pasalnya dari segi bahan baku, mereka tidak akan terganggu. Tumanggor, yang juga Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia ini membeberkan, industri biodiesel sudah sangat dengan perluasan B20 maupun percepatan mandatori B30. Karena hanya masalah peningkatakan volume saja.
“Sekarang kami mulai mempersiapkan biodiesel yang masuk kategori Euro 4. Nantinya, mesin-mesin mobil diesel yang baru, yang dipasarkan pada Januari 2021, semuanya harus menggunakan Biodiesel kategori Euro 4,” tandasnya. Para produsen biodisel dalam negeri harus menyesuaikan produknya dengan spesifikasi Euro 4 yang lebih tinggi dan kadar sulfurnya rendah.
Kesiapan Biodiesel 20
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana mengatakan, pihaknya juga terus mengecek kesiapan pengusaha BBM untuk pengaplikasian B20. Pasalnya, tanpa persiapan yang pasti, program tersebut akan kembali menjadi wacana saja. Selama ini sudah terdapat beberapa perusahaan yang memproduksi biofuel di Indonesia, namun kapasitasnya belum tentu mencukupi seperti yang diperlukan jika program itu diterapkan.
“Barusan itu kami rapat untuk memastikan kesiapan menerapkan B20 secara massif, seperti Pertamina, Shell dan sebagainya membicarakan mengenai blending facilities,” ucapnya. Sayang ia tidak menjelaskan rinci kesipakan perusahaan tersebut.
Produsen Biodiesel Anggota Aprobi
- PT Bayas Biofuels
- PT Batara Elok Semesta Terpadu (BEST)
- PT Cemerlang Energi Perkasa
- PT Ciliandra Perkasa (First Resources Group)
- PT Citra Borneo Energy
- PT Dabi Biofuels
- PT Darmex Biofuels
- PT Intibenua Perkasatama
- PT Kutai Refinery Nusantara
- PT LDC Indonesia
- PT Multi Nabati Sulawesi (Wilmar)
- PT Musim Mas
- PT Pelita Agung Industri
- PT Sinarmas Bio Energy
- PT Permata Hijau Palm Oleo
- PT Smart Tbk
- PT Sukajadi Sawit Mekar
- PT Tunas Baru Lampung
- PT Wilmar Bioenergi Indonesia
- PT Wilmar Nabati Indonesia